Oke kembali bersama saya di +114m Nambo, sebuah Stasiun legendaris yang megah itu. Dimana dipostingan saya terdahulu sudah saya ceritakan berbagai petualangan saya mengarungi dua buah batang besi yang membentang dari Citayam sampai Nambo.
Beberapa hari terakhir santer terdengar kabar jika jalur Nambo yang telah lama mati suri itu akan dilewati KLB, ya di socmed pun sudah heboh oleh foto yang diunggah oleh Pak Iwan Santoso yang mana di foto tersebut terbingkai sebuah Lokomotif bertipe CC 204 sedang singgah di Stasiun Cibinong. Ternyata itu adalah uji coba jalur karena jalur yang telah digadang-gadang akan dilalui KRL itu ternyata akan dilalui kereta semen. Fck Yea!
Senin siang, muncul info lagi dari teleks yang diterima Pak Iwan bahwa besok akan dijalankan KLB relasi Jakarta Gudang - Nambo dengan rangkaian lok+20 gerbong datar. Agak terharu juga sih, nggak nyangka itu lintas bakal aktif juga, dan berhubung besok itu gakada UTS karena udah praktikum, saya pun berniat mengabadikannya dalam lensa kamera kesayangan saya.
Selasa pagi, sekitar pukul 09.00, saya pamit untuk pergi hunting ke lintas ini, berbekal kamera dan stok minuman saya berangkat menggunakan angkot. Sepanjang jalan saya terus memutar otak untuk menentukan spot mana yang akan saya pakai untuk menjepret rangkaian tersebut. Akhirnya saya terpaksa trekking dari Stasiun Gunung Putri yang masih mengenaskan kondisinya hingga ke perbukitan kapur sebelum Stasiun Nambo. Namun saya berubah pikiran, mengapa tidak sekalian ke Nambo saja?
Lalu saya pun melanjutkan perjalanan ke Stasiun Nambo, diperjalanan saya bertemu seorang pegawai PT KA yang hanya tersenyum melihat saya (Mungkin dikira saya petugas lapangan yang juga menyambut rangkaian ini). Dan akhirnya saya sampai ke Stasiun Nambo.
Terlihat beberapa palet untuk tempat semen diatas gerbong datar nanti...
Lama kita tak jumpa...
Setelah memotret alakadarnya, saya pun menemui petugas keamanan setempat, mereka menyambut saya dengan ramah. Saya pun bertanya soal KLB hari ini dan mereka mengiyakan. Hingga saya menemui Kepala Stasiun untuk meminta izin perihal pemotretan disekitar stasiun. Beliau sebenarnya memperbolehkan, namun beliau tidak mau ambil resiko karena tidak punya wewenang jadi menganjurkan saya untuk menemui humas Daop 1 JAK. Setelah berwacana saya pun pamit dan segera menuju spot rencana awal saya: Jembatan Kali Cileungsi.
Saya sempat terpikir untuk mendaki bukit agar bisa mengabadikan rangkaian dalam posisi "High Angle". Urung karena teriknya hari dan saya bingung mau manjat dari sebelah mana. Alhasil saya gelar lapak di salah satu "sleko" di Jembatan Kali Cileungsi. Lama menunggu ternyata saya mendapat info jika rangkaian KLB terlambat dan baru melintas Stasiun Manggarai. beranjaklah saya daripada musti membuat kulit semakin gosong dihajar panas matahari yang sedang kurang bersahabat. meskipun angin terasa sejuk membelai, namun karena rasa haus semakin
menjadi, saya pun mencari tempat yang menjual air mineral sambil memikirkan spot baru untuk memotret.
JEMBATAN CIKEAS! terbesit dalam benak saya untuk pergi kesana, karena itulah spot paling spektakuler di jalur ini, berhubung rangkaian masih jauh saya berjalan kesana sambil bertaruh, "Dapat tidak dapat saya sudah berusaha yang penting saya harus minum dulu", pikir saya. Saya pun menuju mini market di dekat viaduk Gunung Putri.
Sepanjang perjalanan, saya bertemu beberapa petugas diperlintasan-perlintasan liar. Sudah dekat rupanya, saya pun semakin mempercepat langkah dan sesekali bertanya kepada petugas di lintas soal rangkaian yang akan melintas hingga akhirnya saya sampai di Jembatan Cikeas.
Masih seperti dulu, tanpa pagar dan sleko.
Setelah tak lama menunggu, melintaslah "Sang Bintang" hari ini.
Demikian akhir dari ekspedisi ini, salah benarnya saya mohon maaf.
Jayalah Perkeretaapian negeriku.
Note:
KLB = Kereta Luar Biasa/Kereta yang berjalan diluar jadwal reguler.
Sleko = Semacam tempat berdiri berukuran +/- 1x1m yang biasa terdapat di sisi jembatan atau terowongan kereta api yang digunakan untuk berlidung para petugas jalan rel yang sedang bertugas ditempat tersebut jika ada rangkaian kereta api yang lewat.
anak jurnalistik yah heheheh bahasanya cakep
BalasHapusmaap mbak saya anak mama saya :p
HapusTempat kenangan (st.Nambo November 2011) https://irfanarrasyid5.blogspot.com/2017/08/storywithgirl-firsl-love-nambo.html?m=1
BalasHapus