Jumat, 06 Januari 2012

Ekspedisi Nambo Part I (12-11-2011)

Ya udah agak lama sih, cuma gue gak mau sempet buat bikin laporannya di blog gue tercinta ini. Sebuah laporan ekspedisi empat orang gila yg peduli dengan dunia perkeretaapian INDONESIA. Sebuah perjalanan cukup panjang (jalan kaki soalnya) haha di Lintas mati Nambo, sebuah jalur KA yang terbengkalai.


"Mengingat perjalanan lalu menuangkannya kedalam sebuah laporan itu lebih 'melelahkan' daripada melakukan perjalanan itu sendiri"



***
Sabtu, 12-11-2011 sebatang djarum super menemaniku saat menunggu budi dilampu merah nagrak (walaupun gak berfungsi) sambil kontak sama grup pulo gadung (obet dan nanda). Waktu beranjak siang, sialnya mereka kejebak macet di jagorawi. Alhasil gue sama budi cabut duluan naik angkot brengsek 38 dan minta turun dijembatan dekat halte gn. putri.


Papan Nama Halte Gn. Putri


Halte Gn. Putri

Lama menunggu, akhirnya gue sama budi memutuskan buat langsung ke Stasiun Nambo biar obet sama nanda nyusul. Ditengah panas yang Naudzubillah menyengat gue sama budi nelusurin rel megah tipe R54 yang terbengkalai ini.


Terbengkalai

Dilihat dari beberapa spot, jelas dalam rencana jangka panjang lintas ini sudah dipersiapkan untuk double track, terbukti dari posisi rel yg tidak pas ditengah lintasan.

Calon double track



Sambungannya masih bagus.

Setelah beberapa lama berjalan, kami dibuat takjub dengan Jembatan yg megah dan view yg mengesankan.



Jembatan KA kali cileungsi


View Pabrik Indosemen dari jembatan

Setelah berdecak kagum kamipun meneruskan langkah yg udah lemes karena kelaparan, kemudian geleng-geleng liat anak smu pacaran di gubug :p

Akhirnya...

Wessel Stasiun Nambo


Papan Nama Stasiun Nambo


Nambo Dry Port

Setelah nunggu lama (dan kelaparan tentunya) akhirnya dua cumi asin pun tiba, haha.
Istirahat selonjoran buat perjalanan panjang trekking NMO-GNP-CBN.
Budi nyerah buka gerbang stasiun, ahlinya pun datang dan si obet bisa menjebol membuka gerbang karena penasaran liat dalemnya (bukan kriminal yah).


Jadwal KA Stasiun Nambo

Lalu kami berempat memulai ekspedisi ini, menelusuri bantalan demi bantalan beton yang membentang dari Nambo sampai Citayam ini, terus berjalan sambil nyari warung makan yang entah kenapa gak ada yg pas.


Pilar Jembatan KA kali cileungsi


Terlihat Jalan raya narogong diatas Rel

Akhirnyaaaaaa, bagai musafir yang terjebak digurun tanpa penghuni, bagi seorang railfans yang sedang melakukan kegiatan "mblusukkan", menemukan sebuah minimarket itu sebuah anugrah tiada tara. Setelah membeli beberapa botol air mineral besar, kami lanjut dengan misi "wisata kuliner" dan kamipun menemukan lapak mie ayam disamping Rel KA.

Murah meriah ditambah obet berbagi PE dan air minum sepuasnya (ngirit bekal) membuat semangat bujangan gajelas ini untuk meneruskan perjalanan "suci" ke arah cibinong, haha.

Menemukan fenomena alam.

Subhanallah...

Cukup lama berjalan, ditambah mirisnya melihat banyak pandrol (penambat rel) yang hilang dicuri tikus kepala hitam kamipun sampai dijembatan KA yang membentang diatas TOL Jagorawi.

Maaf agak blur, maklum mendung.



Jembatan KA "Jagorawi"


Narsis dulu, maklum ababil :p

LANJUT...
Menuju stasiun cibinong, hari sudah semakin sore, mekin mendung pula. Namun kami pantang mundur, dan benar saja ditengah kaki gue yg udah terseok-seok (keseleo dijembatan tapi gue diem aja) kamipun menemukan (lagi) jembatan megah yang menakjubkan.



Jembatan KA kali (katanya) Cikeas


Capek euy...


Budi merinding tuh :D


Kapan ujan berlian...


Perjuangan...



View dari atas jembatan


Jalan terus pantang lari...

Terus berjalan menapaki bantalan rel layaknya petugas JPJ (juru penilik jalan) hingga sampai ke satu-satunya PJL (pos jaga lintasan) resmi dengan palang pintu yg juga terbengkalai.

Perlintasan KA Cibinong

Akhirnya setelah melewati Flyover jalan raya Bogor, kami pun disambut oleh wessel stasiun Cibonong (horeeeee).


Wessel Stasiun Cibinong (Sorry ngeblur, udah cape)

Sampailah kita di Stasiun Cibinong

Papan nama stasiunnya korban vandilisme.


Stasiun Cibinong.


Berakhirlah ekspedisi bujangan gak ada kerjaan ini...

Ya berlanjut nanti ya Ekspedisi Nambo Part II kalo ada waktu di petak CBN-PDR-CTA, Semoga jalur ini akan diaktifkan kembali.

Salam Spoor!

8 komentar:

  1. gw seneng sekali baca blog ini....maklum rumah gw ada gak kurang 500 m dari jalur rel mati itu di daerah citayam . gg langgar. Pindah 2 tahun yang lalu gw juga agak tercengang sama ke luguan daerah citayam ini...palagi ada rel mati kesannya daerah ini terbelakang banget.........tapi justru ke luguannya itu yang mbuat gw jatuh cinta sama kampung citayam termasuk view rel mati nambo .......hebat kalian anak muda yang smangat!.....kumpulin trus foto2nya ya........(gw juga ada beberapa di

    http://www.panoramio.com/user/4646593?with_photo_id=37147889

    BalasHapus
  2. Wah, salam kenal yah :D
    pgn sih nerusin lg sampe citayam. Tp blm ada waktunya. Oh ya, diantara stasiun pondok rajeg sama citayam ada 1 jembatan panjang ya? Ciliwung kalo ga salah...

    BalasHapus
  3. Good job, boleh nih buat blusukan kesana

    BalasHapus
  4. oh,jadi ini awal mulanya jd railfans ya?
    setelah dulu jd bis-mania
    kog bisa beralih sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin jawabannya ada disini mas :)
      http://kulkaspedia.blogspot.com/2012/09/railfans-sebuah-cerita.html?m=1

      Hapus
  5. Part 2-nya donk om....rencananya PT KAI dah mo ngidupin trayek ini bulan april...saluutt dech ma ente ber3....ciao...;-)

    BalasHapus
  6. gw juga bernah jalan kaki ke stasiun nambo dari citayam ke nambo jalan kaki berempat2x cowo 3 cewe satu cma jajan es doang pokonya pengalaman tak terlupakan dehhh

    BalasHapus
  7. Tempat kenangan (st.Nambo November 2011) https://irfanarrasyid5.blogspot.com/2017/08/storywithgirl-firsl-love-nambo.html?m=1

    BalasHapus